Wednesday 1 June 2011

Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamimena, Papua. Lembah yang diduduki oleh suku-suku Dani, Lani dan Jani mampu menawarkan wisata perjalanan yang amat berbeda bagi anda. Disini anda bisa melihat berbagai pemandangan yang cukup menarik dan melihat rumah-rumah asli yang disebut rumah honai.

Lembah BaliemLembah Baliem

Satu hal yang membuat Lembah Baliem terkenal adalah diselenggarakannya Festival Budaya Lembah Baliem, atau yang lebih dikenal dengan nama Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem


Pada Festival Lembah Baliem, atraksi perang antarsuku dimulai dengan penentuan skenario pemicu perang. Pemicu perang ini dapat berupa penculikan warga, pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini, menyebabkan suku lainnya harus ‘membalas dendam‘, sehingga penyerbuan pun dilakukan. Sementara, pihak lawan akan bertahan, sehingga pertempuran pun berlangsung dengan seru.

Disebutkan bahwa atraksi perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif, yakni Yogotak Hubuluk Motog Hanorogo (harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini).

Lembah Baliem

Festival Lembah Baliem pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar Lembah Baliem, yang terdiri dari Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun juga merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.

Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam pemerintah memberlakukan larangan atas perang antarsuku. Untuk mewadahi tradisi suku-suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan pesta perang di dalamnya. Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan diselenggarakan pada bulan Agustus. Salah satu alasan pesta ini diselenggarakan pada bulan tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang mengikuti Festival Lembah Baliem, namun juga suku-suku lainnya yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007 terdapat sekitar 40 suku yang mengikuti festival ini. Masing-masing suku ini menggunakan pakaian tradisional, lengkap dengan lukisan di wajah. Di samping itu, mereka juga membawa senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.

Atraksi tari perang antarsuku ini memang menjadi atraksi utama dalam setiap penyelenggaraan Festival Lembah Baliem. Kendati demikian, banyak atraksi lain yang juga sangat menarik untuk ditonton para wisatawan, seperti pertunjukan Pikon atau alat musik tradisional. Lagu-lagu yang dimainkan dengan Pikon ini, biasanya mengisahkan tentang kehidupan manusia. Ada pula Karapan Babi yang juga menjadi salah satu atraksi menarik dan kerap menimbulkan keriuhan para pengunjung.

Selain atraksi-atraksi di atas, wisatawan juga dapat menyaksikan perlombaan memanah, melempar sege (melempar tongkat ke target yang telah ditentukan), puradan (permainan menggulirkan roda dari anyaman rotan), dan sikoko (permainan melempar pion ke sasaran yang telah ditentukan). Perlombaan-perlombaan tersebut, selain diikuti oleh para peserta dari berbagai suku di Kabupaten Jayawiya, juga dapat diikuti oleh para wisatawan yang hadir saat festival.

Lokasi, Festival Lembah Baliem dielenggarakan di Lembah Baliem, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Indonesia.

Lembah Baliem

Untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati bandara utama Provinsi Papua, yakni Bandara Sentani. Untuk mencapai Bandara Sentani, pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan maspakai penerbangan dari Jakarta, Surabaya, ataupun Manado. Setibanya di Bandara Sentani, pengunjung dapat meneruskan perjalanan dengan pesawat jenis Hercules ataupun Twin Otter menuju Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.

baliem valley resort wamena

Fasilitas disana, Di sekitar  Distrik Wamena, terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya ada yang  sudah berkelas internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya turis mancanegara  yang sangat tertarik menyaksikan Festival Lembah Baliem, serta menikmati  keindahan alam Lembah Baliem sendiri.

Pusataka : bicarawisata,wisatamelay,griyawisata,wisatapapua

Wisata Lembah Baliem

Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamimena, Papua. Lembah yang diduduki oleh suku-suku Dani, Lani dan Jani mampu menawarkan wisata perjalanan yang amat berbeda bagi anda. Disini anda bisa melihat berbagai pemandangan yang cukup menarik dan melihat rumah-rumah asli yang disebut rumah honai.

Lembah BaliemLembah Baliem

Satu hal yang membuat Lembah Baliem terkenal adalah diselenggarakannya Festival Budaya Lembah Baliem, atau yang lebih dikenal dengan nama Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem


Pada Festival Lembah Baliem, atraksi perang antarsuku dimulai dengan penentuan skenario pemicu perang. Pemicu perang ini dapat berupa penculikan warga, pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini, menyebabkan suku lainnya harus ‘membalas dendam‘, sehingga penyerbuan pun dilakukan. Sementara, pihak lawan akan bertahan, sehingga pertempuran pun berlangsung dengan seru.

Disebutkan bahwa atraksi perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif, yakni Yogotak Hubuluk Motog Hanorogo (harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini).

Lembah Baliem

Festival Lembah Baliem pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar Lembah Baliem, yang terdiri dari Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun juga merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.

Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam pemerintah memberlakukan larangan atas perang antarsuku. Untuk mewadahi tradisi suku-suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan pesta perang di dalamnya. Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan diselenggarakan pada bulan Agustus. Salah satu alasan pesta ini diselenggarakan pada bulan tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang mengikuti Festival Lembah Baliem, namun juga suku-suku lainnya yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007 terdapat sekitar 40 suku yang mengikuti festival ini. Masing-masing suku ini menggunakan pakaian tradisional, lengkap dengan lukisan di wajah. Di samping itu, mereka juga membawa senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.

Atraksi tari perang antarsuku ini memang menjadi atraksi utama dalam setiap penyelenggaraan Festival Lembah Baliem. Kendati demikian, banyak atraksi lain yang juga sangat menarik untuk ditonton para wisatawan, seperti pertunjukan Pikon atau alat musik tradisional. Lagu-lagu yang dimainkan dengan Pikon ini, biasanya mengisahkan tentang kehidupan manusia. Ada pula Karapan Babi yang juga menjadi salah satu atraksi menarik dan kerap menimbulkan keriuhan para pengunjung.

Selain atraksi-atraksi di atas, wisatawan juga dapat menyaksikan perlombaan memanah, melempar sege (melempar tongkat ke target yang telah ditentukan), puradan (permainan menggulirkan roda dari anyaman rotan), dan sikoko (permainan melempar pion ke sasaran yang telah ditentukan). Perlombaan-perlombaan tersebut, selain diikuti oleh para peserta dari berbagai suku di Kabupaten Jayawiya, juga dapat diikuti oleh para wisatawan yang hadir saat festival.

Lokasi, Festival Lembah Baliem dielenggarakan di Lembah Baliem, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Indonesia.

Lembah Baliem

Untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati bandara utama Provinsi Papua, yakni Bandara Sentani. Untuk mencapai Bandara Sentani, pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan maspakai penerbangan dari Jakarta, Surabaya, ataupun Manado. Setibanya di Bandara Sentani, pengunjung dapat meneruskan perjalanan dengan pesawat jenis Hercules ataupun Twin Otter menuju Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.

baliem valley resort wamena

Fasilitas disana, Di sekitar  Distrik Wamena, terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya ada yang  sudah berkelas internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya turis mancanegara  yang sangat tertarik menyaksikan Festival Lembah Baliem, serta menikmati  keindahan alam Lembah Baliem sendiri.

Pusataka : bicarawisata,wisatamelay,griyawisata,wisatapapua

Monday 30 May 2011

Siapa yang tidak tau dengan bakso Malang? Memang bakso itu terkenal sebagai makanan khas kota Malang. Hal ini membuat masyarakat Malang ber-inovasi dengan makanan khasnya tersebut, salah satu bentuk inovasi dari bakso adalah bakso bakar. Tidak ada yang tau secara pasti siapa pelopor bakso bakar ini, tapi yang jelas, bakso bakar yang terkenal enak di Kota Malang cuma ada beberapa, diantaranya: Bakso Bakar Pak Man di Jalan Cipto, Bakso Bakar Ijen di Jalan Ijen dan Bakso Bakar Trowulan di Jalan Candi Trowulan, Malang. Yang akan kita bahas kemantapan rasanya kali ini adalah Bakso Bakar Trowulan.

Pertama masuk warung ini, sudah langsung disuguhkan pemandangan tusukan sate yang isinya pentol-pentol bakso yang sedang dibakar. Hanya ada 2 jenis bakso bakar yang tersedia, Bakso Halus dan Bakso Kasar (Urat). Selain itu, ada juga bakso rebus dan tahu rebus seperti biasanya.

Yang istimewa adalah bumbu bakso ini, rasanya spesial sekali, ada rasa asem, manis dan pedas, ada rasa bawang putihnya juga.  Lengkap rasanya. Tidak cukup rasanya sepuluh buah bakso kita lahap sendirian.

Harganya lumayan terjangkau, satu buah bakso harganya Rp. 1.500,-

Kalau mau kesini jangan malam-malam, karena biasanya jam 7 malam sudah habis. Selamat menikmati.

Pustaka : langsungenak.com

Bakso Bakar Malang

Siapa yang tidak tau dengan bakso Malang? Memang bakso itu terkenal sebagai makanan khas kota Malang. Hal ini membuat masyarakat Malang ber-inovasi dengan makanan khasnya tersebut, salah satu bentuk inovasi dari bakso adalah bakso bakar. Tidak ada yang tau secara pasti siapa pelopor bakso bakar ini, tapi yang jelas, bakso bakar yang terkenal enak di Kota Malang cuma ada beberapa, diantaranya: Bakso Bakar Pak Man di Jalan Cipto, Bakso Bakar Ijen di Jalan Ijen dan Bakso Bakar Trowulan di Jalan Candi Trowulan, Malang. Yang akan kita bahas kemantapan rasanya kali ini adalah Bakso Bakar Trowulan.

Pertama masuk warung ini, sudah langsung disuguhkan pemandangan tusukan sate yang isinya pentol-pentol bakso yang sedang dibakar. Hanya ada 2 jenis bakso bakar yang tersedia, Bakso Halus dan Bakso Kasar (Urat). Selain itu, ada juga bakso rebus dan tahu rebus seperti biasanya.

Yang istimewa adalah bumbu bakso ini, rasanya spesial sekali, ada rasa asem, manis dan pedas, ada rasa bawang putihnya juga.  Lengkap rasanya. Tidak cukup rasanya sepuluh buah bakso kita lahap sendirian.

Harganya lumayan terjangkau, satu buah bakso harganya Rp. 1.500,-

Kalau mau kesini jangan malam-malam, karena biasanya jam 7 malam sudah habis. Selamat menikmati.

Pustaka : langsungenak.com

Wednesday 25 May 2011


Pasar Terapung Muara Kuin - Kota Banjarmasin - Kalimantan Selatan - Indonesia



Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar tradisional yang berada di muara Sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di pasar ini, para pedagang dan pembeli melakukan aktivitas jual beli di atas perahu tradisonal. Perahu tersebut biasa disebut dengan nama jukung. Adapula jenis kapal bermotor yang ikut meramaikan aktivitas pasar ini, yakni klotok.


Pasar Terapung Muara Kuin merupakan salah satu bentuk pola interaksi jualbeli masyarakat yang hidup di atas air. Pasar ini dimulai setelah shalat Subuh dan akan berakhir ketika matahari telah beranjak naik atau sekitar jam 09.00 Wita. Apabila lewat dari jam tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa pasar bakal sepi. Hal ini dikarenakan para pedagang telah berpencar menyusuri sungai-sungai kecil, untuk menjual barang dagangnya kepada penduduk yang rumahnya berada di bantaran sungai.


Pasar terapung ini sudah ada lebih dari 400 tahun lalu dan merupakan sebuah bukti aktivitas jual-beli manusia yang hidup di atas air. Seperti halnya pasar-pasar yang ada di daratan, di pasar terapung ini  juga dilakukan transaksi jual beli barang seperti sayur-mayur, buah-buahan, segala jenis ikan, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Pembelian dari tangan pertama disebut dukuh, sedangkan tangan kedua  yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan


Namun sayang, kondisi aktraktif aktivitas jual-beli di atas perahu tersebut  semakin lama semakin pudar pamornya, baik karena jumlah jumlah pedagang yang semakin  sedikit, sikap penjual yang tidak lagi cukup bersahabat, ataupun kurangnya  dukungan dari pemerintah Kota Banjarmasin. Kebijakan pemerintah membangun pasar di darat dekat dengan Pasar Terapung Kuin dan pembangunan ratusan jembatan  rendah yang menghalangi akses lalu lintas sungai, baik langsung atau tidak,  merupakan salah satu penyebab semakin memudarnya aktivitas jual-beli di  floating market ini.






Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk, sesuatu yang unik dan langka.


Mengunjungi Pasar Terapung Muara Kuin akan memberikan kenangan tak  terlupakan tentang bagaimana masyarakat yang hidup di atas air memenuhi  kebutuhan hidupnya. Selain itu, pengunjung juga akan mengetahui pola transaksi  jualbeli yang telah berumur lebih dari 400 tahun. Oleh karenanya, pasar ini menjadi saksi bisu perjalanan aktivitas ekonomi masyarakat Kalimantan Selatan. Sehubungan denngan hal tersebut, maka muncul pameo belum ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Floating Market Muara Kuin.


Salah satu keunikan dari Pasar Terapung adalah desak-desakan antara perahu besar dan perahu kecil yang mencari pembeli, serta penjual yang bersliweran kesana kemari dan kapalnya yang dimainkan gelombang Sungai Barito. Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang bersarkan barang dagangan.


Suasana berdesak-desakan antara perahu besar di pasar  terapung ini cukup unik dan khas. Para pengemudi jukung dengan mahirnya mengayuh dan mengejar pembeli atau penjual yang berseliweran kian kemari dan perahu mereka kerap oleng dimainkan gelombang Sungai Barito. Bagi wisatawan yang datang dari kota-kota besar, akan merasakan sensasi tersendiri ketika mengamati pedagang wanita dengan topi lebarnya berperahu  menjual hasil kebun atau makanan olahannya sendiri.


Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada  pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung,  pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan, dan tempat berjualan yang  selalu berpindah-pindah.


Bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai, bisa menikmati secangkir teh  atau kopi, plus makanan/kue khas Banjar, sembari menikmati goyangan ombak yang  menerpa klotok yang ditumpangi. Pengunjung juga dapat menyaksikan rumah-rumah terapung (Rumah Lanting) yang berada di  sepanjang pinggiran sungai.






Lokasi, Pasar Terapung Muara Kuin terletak di aliran Sungai Barito, tepatnya di muara Sungai Kuin, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Bajarmasin, Kalimantan Selatan.



Cara Akses kesana? Jika  berangkat dari pusat Kota Banjarmasin dengan menggunakan perahu mesin  atau yang biasa disebut klotok, diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk  menuju pasar yang berada di aliran Sungai Barito tersebut. Jika ingin lebih cepat sampai, pengunjung dapat menggunakan angkutan darat dengan menempuh rute Kota Banjarmasin  Desa Alalak. Dari Desa Alalak menuju lokasi Pasar Terapung yang jaraknya tidak begitu jauh pengunjung bisa mencarter klotok dengan harga Rp 70.000,00 (tergantung bisa tidaknya pencarter menawar harga). Dengan menyewa klotok, pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan aktivitas di floating market, tetapi  juga bakal diajak berwisata ke Pulau Kembang.


Tiket dan akomodasi : Tidak ada biaya masuk. Di tempat ini tersedia tempat penyewaan perahu klotok, rumah makan, warung-warung penjual makanan dan minumana ringan. Selain itu, di pasar ini  para pengunjung dapat bermalam di Rumah-Rumah Lanting yang berjejer di pinggir  sungai.










pustaka : wisatamelayu

Wisata Pasar Terapung


Pasar Terapung Muara Kuin - Kota Banjarmasin - Kalimantan Selatan - Indonesia



Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar tradisional yang berada di muara Sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di pasar ini, para pedagang dan pembeli melakukan aktivitas jual beli di atas perahu tradisonal. Perahu tersebut biasa disebut dengan nama jukung. Adapula jenis kapal bermotor yang ikut meramaikan aktivitas pasar ini, yakni klotok.


Pasar Terapung Muara Kuin merupakan salah satu bentuk pola interaksi jualbeli masyarakat yang hidup di atas air. Pasar ini dimulai setelah shalat Subuh dan akan berakhir ketika matahari telah beranjak naik atau sekitar jam 09.00 Wita. Apabila lewat dari jam tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa pasar bakal sepi. Hal ini dikarenakan para pedagang telah berpencar menyusuri sungai-sungai kecil, untuk menjual barang dagangnya kepada penduduk yang rumahnya berada di bantaran sungai.


Pasar terapung ini sudah ada lebih dari 400 tahun lalu dan merupakan sebuah bukti aktivitas jual-beli manusia yang hidup di atas air. Seperti halnya pasar-pasar yang ada di daratan, di pasar terapung ini  juga dilakukan transaksi jual beli barang seperti sayur-mayur, buah-buahan, segala jenis ikan, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Pembelian dari tangan pertama disebut dukuh, sedangkan tangan kedua  yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan


Namun sayang, kondisi aktraktif aktivitas jual-beli di atas perahu tersebut  semakin lama semakin pudar pamornya, baik karena jumlah jumlah pedagang yang semakin  sedikit, sikap penjual yang tidak lagi cukup bersahabat, ataupun kurangnya  dukungan dari pemerintah Kota Banjarmasin. Kebijakan pemerintah membangun pasar di darat dekat dengan Pasar Terapung Kuin dan pembangunan ratusan jembatan  rendah yang menghalangi akses lalu lintas sungai, baik langsung atau tidak,  merupakan salah satu penyebab semakin memudarnya aktivitas jual-beli di  floating market ini.






Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk, sesuatu yang unik dan langka.


Mengunjungi Pasar Terapung Muara Kuin akan memberikan kenangan tak  terlupakan tentang bagaimana masyarakat yang hidup di atas air memenuhi  kebutuhan hidupnya. Selain itu, pengunjung juga akan mengetahui pola transaksi  jualbeli yang telah berumur lebih dari 400 tahun. Oleh karenanya, pasar ini menjadi saksi bisu perjalanan aktivitas ekonomi masyarakat Kalimantan Selatan. Sehubungan denngan hal tersebut, maka muncul pameo belum ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Floating Market Muara Kuin.


Salah satu keunikan dari Pasar Terapung adalah desak-desakan antara perahu besar dan perahu kecil yang mencari pembeli, serta penjual yang bersliweran kesana kemari dan kapalnya yang dimainkan gelombang Sungai Barito. Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang bersarkan barang dagangan.


Suasana berdesak-desakan antara perahu besar di pasar  terapung ini cukup unik dan khas. Para pengemudi jukung dengan mahirnya mengayuh dan mengejar pembeli atau penjual yang berseliweran kian kemari dan perahu mereka kerap oleng dimainkan gelombang Sungai Barito. Bagi wisatawan yang datang dari kota-kota besar, akan merasakan sensasi tersendiri ketika mengamati pedagang wanita dengan topi lebarnya berperahu  menjual hasil kebun atau makanan olahannya sendiri.


Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada  pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung,  pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan, dan tempat berjualan yang  selalu berpindah-pindah.


Bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai, bisa menikmati secangkir teh  atau kopi, plus makanan/kue khas Banjar, sembari menikmati goyangan ombak yang  menerpa klotok yang ditumpangi. Pengunjung juga dapat menyaksikan rumah-rumah terapung (Rumah Lanting) yang berada di  sepanjang pinggiran sungai.






Lokasi, Pasar Terapung Muara Kuin terletak di aliran Sungai Barito, tepatnya di muara Sungai Kuin, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Bajarmasin, Kalimantan Selatan.



Cara Akses kesana? Jika  berangkat dari pusat Kota Banjarmasin dengan menggunakan perahu mesin  atau yang biasa disebut klotok, diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk  menuju pasar yang berada di aliran Sungai Barito tersebut. Jika ingin lebih cepat sampai, pengunjung dapat menggunakan angkutan darat dengan menempuh rute Kota Banjarmasin  Desa Alalak. Dari Desa Alalak menuju lokasi Pasar Terapung yang jaraknya tidak begitu jauh pengunjung bisa mencarter klotok dengan harga Rp 70.000,00 (tergantung bisa tidaknya pencarter menawar harga). Dengan menyewa klotok, pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan aktivitas di floating market, tetapi  juga bakal diajak berwisata ke Pulau Kembang.


Tiket dan akomodasi : Tidak ada biaya masuk. Di tempat ini tersedia tempat penyewaan perahu klotok, rumah makan, warung-warung penjual makanan dan minumana ringan. Selain itu, di pasar ini  para pengunjung dapat bermalam di Rumah-Rumah Lanting yang berjejer di pinggir  sungai.










pustaka : wisatamelayu

Tuesday 24 May 2011

Taman Nasional Gunung Rinjani Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) ini telah mendapatkan World Legacy Award dari Conservation International and Traveller (2004) dan finalis Tourism for Tomorrow Awards (2005 dan 2008) dari World Travel Tourism Council (WTTC) Juga TNGR diusulkan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Geopark dunia atau taman bumi pertama di Indonesia Dua lokasi lainnya adalah Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu di Pacitan Jawa Timur.


Sejarah Wisata Gunung Rinjani
Pada awalnya Kawasan Gunung Rinjani merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1941 berdasarkan SK No.15 Staatblaat No. 77 tanggal 12 Maret 1941 kemudian diumumkan melalui Surat Pernyataan Menhut No. 448/Menhut-VI/1990, pada acara Puncak Pekan Konservasi Alam Nasional ke-3 di Mataram sebagai Taman Nasional. Baru pada tahun 1997 ditujukan sebagai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan SK Menhut No.280/Kpts-VI/1997 tanggal 23 mei 1997 seluas ±41.330 Ha yang terletak di tiga wilayah Kabupaten di Pulau Lombok

Organisasi pengelolaanya ditetapkan dengan SK Menhut no.185/Kpts/97 tanggal 27 Mei 1997 dengan nama Unit Taman Nasional Gunung Rinjani setingkat eselon IV.a selanjutnya pada tahun 2002 berubah menjadi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Potensi Kawasan Gunung Rinjani
Terletak di Pulau Lombok secara geografis TNGR terletak antara 116°21'30" - 116°34'15" BT dan 8°18'18" - 8°32'19" LS merupakan daerah bergunung-gunung dengan ketinggian mulai 500 - 3726 m dpl (puncak rinjani) dengan variasi kemiringan lahan bervariasi datar, bergelombang, berbukit sampai bergunung. Gunung-gunung yang ada disekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diantaranya: Gunung Pelawangan (± 2.658 m dpl), Gunung Daya (± 2.914m dpl), Gunung Sangkareang (± 2.588 m dpl), Gunung Buah Mangge (± 2.895 m dpl) dan Gunung Kondo (±2.947 m dpl).

Beberapa lokasi yang menjadi daya tarik utama kunjungan adalah :

Puncak Gunung Rinjani
Pendakian Gunung Rinjani merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan TNGR Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak merupakan tujuan utama sebagian besar petualang dan pecinta alam nusantara bahkan dari mancanegara yang mengunjungi kawasan ini Waktu pendakian terbaik yaitu ulan Juli s/d Agustus (pertengahan).


Danau Segara Anak
Danau Segara Anak yang berada di ketinggian ± 2.020 m dpl dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah juga pengunjung bisa memancing ikan didanau atau berendam di air panas yang mengandung belerang.



Air Terjun Sendang Gile Senaru
Selain sebagai gerbang pendakian Desa Senaru juga menyimpan potensi wisata lain yaitu Air Terjun Gile (± 25 M) merupakan air terjun dua tingkat dengan suhu yang cukup sejuk, anda dapat merasakan hempasan angin yang diciptakan oleh air terjun yang cukup tinggi. Sebagai desa adat Senaru juga memiliki perkampungan (Desa Adat) berasiktektur tradisional yang dibangun berdasarkan penanggalan "atas-bawah" yang pada susunan paling atas adalah rumah adat melokaq (mangku).Rumah adat tradisional suku sasak bayan, merupakan suatu kompleks perumahan yang tetap dijaga keasliannya di Desa Senaru anda bisa menemukan fasilitas penginapan dan restoran disekitar gerbang pendakian air terjun.


Air Terjun Jeruk Manis
air terjun jeruk manis dengan ketinggian ± 30 m yang tepatnya di desa kembang kuning terletak di bagian selatan kawasan taman nasional disekitar lokasi menuju air terjun (tete batu) banyak terdapat sarana akomodasi bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara diantaranya seperti home stay, cottages, restorant dll daerah ini selain mempunyai panorama alam yang indah kita juga dapat melihat atraksi alam berupa tingkah laku lutung dan burung elang yang diperkirakan daerah ini merupakan habitat dan populasi terbesar di kawasan taman nasional gunung rinjani.


Pemandian Otak Kokok Gading
otak kokok merupakan daerah dengan pemandangan alam yang indah dan sejuk, disini terdapat air terjun yang diyakini masyarakat sekitar bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara mandi di air terjun otak kokok dimana jika buih air yang telah menyentuh badan kita berubah warna putih di indikasikan bahwa badan kita terkena penyakit. Disekitar air terjun juga dibangun kolam renang dan gazebo/tempat-tempat peristirahatan.

Di otak kokok inipun terdapat areal arberetum yang sedang dikembangkan oleh taman nasional gunung rinjni bekerja sama dengan kelompok masyarakat peduli arboretum (kmpa) otak kokok gading. Dan bagi anda yang ingin berkemah dan menikmati panorama alam, telah tersedia areal camping ground

Pemandian Air Panas Sebau

Air panas sebau dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat mengobati berbagai penyakit kulit (panu, kadas, kurap dll) dengan ditunjang dengan panorama alam sekitar lokasi air panas yang antara lain berupa bukit Bau serta panorama sepanjang jalur trail menuju lokasi pemandian yang banyak dijumpai beberapa jenis burung, rusa, kera abu-abu juga lutung. Namun disayangkan adanya kepercayaan masyarakat yang menyakini bahwa dengan membuang pakaian yang telah digunakan untuk berendam secara sembarangan maka penyakit mereka akan juga terbuang.Sehingga sekitar lokasi pemandian cenderung terlihat kotor oleh pakaian yang dipergunakan mandi pengunjung walaupun sudah disediakan tempat-tempat sampah.

Wisata Budaya

Disamping untuk tujuan wisata alam, Taman Nasional Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, bagi suku Bali Lombok suku Sasak dan masih dipercaya sebagai tempat penuh nuansa mistis dan masih dipakai sebagai tempat Upacara-Upacara Ritual (Upacara Adat Keagamaan) bagi umat islam wetu telu didaerah Bayan dan umah hindu, diantara kegiatan ritual keagamaan yang sering dilakukan di Danau Segara Anak adalah:

# Peringatan Maulid adat masyarakat desa Bayan (Maulid Nabi)
# Upacara Mulang Pakelem (Hindu) yaitu upacara persembahan sesajen dan emas yang telah dibentuk menajdi replika ikan, udang dan kura-kura yang dipersembahkan di Danau Segara Anak yang bertujuan untuk memohon turunnya hujan demi kesuburan dan kehidupan segala tumbuh-tumbuhan dan kemakmuran semua mahluk hidup.

Selain itu dengan mandi di sumber air panas (belerang) di Hulu Sungai Kokoq putih didekat danau dipercaya dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Gunung Rinjani dan sekitarnya juga masih dipercaya sebagai tempat hidupnya mahluk halus/jin yang kesemuanya dipimpin Ratu Jin yang bernama "Dewi Anjani"


Pustaka : kaskus.us

Wisata Gunung Rinjani

Taman Nasional Gunung Rinjani Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) ini telah mendapatkan World Legacy Award dari Conservation International and Traveller (2004) dan finalis Tourism for Tomorrow Awards (2005 dan 2008) dari World Travel Tourism Council (WTTC) Juga TNGR diusulkan kepada United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Geopark dunia atau taman bumi pertama di Indonesia Dua lokasi lainnya adalah Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu di Pacitan Jawa Timur.


Sejarah Wisata Gunung Rinjani
Pada awalnya Kawasan Gunung Rinjani merupakan kawasan Suaka Marga Satwa yang ditetapkan Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1941 berdasarkan SK No.15 Staatblaat No. 77 tanggal 12 Maret 1941 kemudian diumumkan melalui Surat Pernyataan Menhut No. 448/Menhut-VI/1990, pada acara Puncak Pekan Konservasi Alam Nasional ke-3 di Mataram sebagai Taman Nasional. Baru pada tahun 1997 ditujukan sebagai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan SK Menhut No.280/Kpts-VI/1997 tanggal 23 mei 1997 seluas ±41.330 Ha yang terletak di tiga wilayah Kabupaten di Pulau Lombok

Organisasi pengelolaanya ditetapkan dengan SK Menhut no.185/Kpts/97 tanggal 27 Mei 1997 dengan nama Unit Taman Nasional Gunung Rinjani setingkat eselon IV.a selanjutnya pada tahun 2002 berubah menjadi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Potensi Kawasan Gunung Rinjani
Terletak di Pulau Lombok secara geografis TNGR terletak antara 116°21'30" - 116°34'15" BT dan 8°18'18" - 8°32'19" LS merupakan daerah bergunung-gunung dengan ketinggian mulai 500 - 3726 m dpl (puncak rinjani) dengan variasi kemiringan lahan bervariasi datar, bergelombang, berbukit sampai bergunung. Gunung-gunung yang ada disekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diantaranya: Gunung Pelawangan (± 2.658 m dpl), Gunung Daya (± 2.914m dpl), Gunung Sangkareang (± 2.588 m dpl), Gunung Buah Mangge (± 2.895 m dpl) dan Gunung Kondo (±2.947 m dpl).

Beberapa lokasi yang menjadi daya tarik utama kunjungan adalah :

Puncak Gunung Rinjani
Pendakian Gunung Rinjani merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan di kawasan TNGR Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak merupakan tujuan utama sebagian besar petualang dan pecinta alam nusantara bahkan dari mancanegara yang mengunjungi kawasan ini Waktu pendakian terbaik yaitu ulan Juli s/d Agustus (pertengahan).


Danau Segara Anak
Danau Segara Anak yang berada di ketinggian ± 2.020 m dpl dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah juga pengunjung bisa memancing ikan didanau atau berendam di air panas yang mengandung belerang.



Air Terjun Sendang Gile Senaru
Selain sebagai gerbang pendakian Desa Senaru juga menyimpan potensi wisata lain yaitu Air Terjun Gile (± 25 M) merupakan air terjun dua tingkat dengan suhu yang cukup sejuk, anda dapat merasakan hempasan angin yang diciptakan oleh air terjun yang cukup tinggi. Sebagai desa adat Senaru juga memiliki perkampungan (Desa Adat) berasiktektur tradisional yang dibangun berdasarkan penanggalan "atas-bawah" yang pada susunan paling atas adalah rumah adat melokaq (mangku).Rumah adat tradisional suku sasak bayan, merupakan suatu kompleks perumahan yang tetap dijaga keasliannya di Desa Senaru anda bisa menemukan fasilitas penginapan dan restoran disekitar gerbang pendakian air terjun.


Air Terjun Jeruk Manis
air terjun jeruk manis dengan ketinggian ± 30 m yang tepatnya di desa kembang kuning terletak di bagian selatan kawasan taman nasional disekitar lokasi menuju air terjun (tete batu) banyak terdapat sarana akomodasi bagi pengunjung baik lokal maupun mancanegara diantaranya seperti home stay, cottages, restorant dll daerah ini selain mempunyai panorama alam yang indah kita juga dapat melihat atraksi alam berupa tingkah laku lutung dan burung elang yang diperkirakan daerah ini merupakan habitat dan populasi terbesar di kawasan taman nasional gunung rinjani.


Pemandian Otak Kokok Gading
otak kokok merupakan daerah dengan pemandangan alam yang indah dan sejuk, disini terdapat air terjun yang diyakini masyarakat sekitar bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara mandi di air terjun otak kokok dimana jika buih air yang telah menyentuh badan kita berubah warna putih di indikasikan bahwa badan kita terkena penyakit. Disekitar air terjun juga dibangun kolam renang dan gazebo/tempat-tempat peristirahatan.

Di otak kokok inipun terdapat areal arberetum yang sedang dikembangkan oleh taman nasional gunung rinjni bekerja sama dengan kelompok masyarakat peduli arboretum (kmpa) otak kokok gading. Dan bagi anda yang ingin berkemah dan menikmati panorama alam, telah tersedia areal camping ground

Pemandian Air Panas Sebau

Air panas sebau dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat mengobati berbagai penyakit kulit (panu, kadas, kurap dll) dengan ditunjang dengan panorama alam sekitar lokasi air panas yang antara lain berupa bukit Bau serta panorama sepanjang jalur trail menuju lokasi pemandian yang banyak dijumpai beberapa jenis burung, rusa, kera abu-abu juga lutung. Namun disayangkan adanya kepercayaan masyarakat yang menyakini bahwa dengan membuang pakaian yang telah digunakan untuk berendam secara sembarangan maka penyakit mereka akan juga terbuang.Sehingga sekitar lokasi pemandian cenderung terlihat kotor oleh pakaian yang dipergunakan mandi pengunjung walaupun sudah disediakan tempat-tempat sampah.

Wisata Budaya

Disamping untuk tujuan wisata alam, Taman Nasional Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, bagi suku Bali Lombok suku Sasak dan masih dipercaya sebagai tempat penuh nuansa mistis dan masih dipakai sebagai tempat Upacara-Upacara Ritual (Upacara Adat Keagamaan) bagi umat islam wetu telu didaerah Bayan dan umah hindu, diantara kegiatan ritual keagamaan yang sering dilakukan di Danau Segara Anak adalah:

# Peringatan Maulid adat masyarakat desa Bayan (Maulid Nabi)
# Upacara Mulang Pakelem (Hindu) yaitu upacara persembahan sesajen dan emas yang telah dibentuk menajdi replika ikan, udang dan kura-kura yang dipersembahkan di Danau Segara Anak yang bertujuan untuk memohon turunnya hujan demi kesuburan dan kehidupan segala tumbuh-tumbuhan dan kemakmuran semua mahluk hidup.

Selain itu dengan mandi di sumber air panas (belerang) di Hulu Sungai Kokoq putih didekat danau dipercaya dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Gunung Rinjani dan sekitarnya juga masih dipercaya sebagai tempat hidupnya mahluk halus/jin yang kesemuanya dipimpin Ratu Jin yang bernama "Dewi Anjani"


Pustaka : kaskus.us

Friday 20 May 2011

Tempat wisata yang tak kalah menarik adalah kebun binatang, untuk wilayah Yogyakarta salah satu atau mungkin satu satunya wisata kebun binatang yang direkomendasikan adalah Gembira Loka. Selain memiliki koleksi-koleksi binatang yang cukup banyak, Gembira Loka memiliki koleksi binatang-binatang reptil yang tak kalah menarik. Berikut beberapa daftar binatang reptil yang bisa anda temui di Gembira Loka :

Kaiman kerdil Cuvier


Kaiman kerdil Cuvier (Paleosuchus palpebrosus sp.) adalah spesies buaya terkecil yang berasal dari Amerika Selatan. Walaupun secara fisik tidak seperti buaya pada umumnya, kaiman kerdil Cuvier tidak bisa dijadikan binatang peliharaan, karena reptil ini terkenal tak bisa dijinakkan

Python Pohon Hijau

Foto diatas adalah foto seekor Python Pohon Hijau (Morelia viridis sp.) yang masih remaja, sehingga warna kulitnya kuning terang bercorak merah atau oranye.

Viper Gabon



Ular ini sangat mengagumkan (setidaknya bagi saya), karena sebagai predator penyergap, corak warna di tubuhnya memberikan kamuflase yang sangat sempurna.
Nama spesies untuk ular Viper Gabon adalah Bitis gabonica. Seperti keluarga Viper yang lain, Viper Gabon adalah ular berbisa. Diantara genus Bitis, Viper Gabon adalah yang terbesar. Selain itu diantara seluruh keluarga Viper, Viper Gabon adalah Viper terberat di dunia. Taringnya juga merupakan yang terpanjang, dan kapasitas bisa yang diproduksi terbanyak diantara ular berbisa manapun di dunia. Rekor panjang tubuh Viper Gabon adalah 205 cm, ditemukan di Sierra Leone.

Raja Kobra



Viper Wagleri Kalimantan

Perbedaan viper wagleri Kalimantan dengan viper Wagleri adalah tidak adanya warna hitam pada tubuhnya.

Dan masih banyak lagi satwa satwa yang bisa anda temui di kebun binatang ini. Jadi bagi anda yang berdomisili atau hanya ingin main atau bahkan hanya anak kost di Yogyakarta dan ingin mengisi akhir pekan anda tak ada salahnya mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka. Selain wisata yang cukup menarik, juga bisa menambah wawasan mengenai satwa yang kita punya.

Berdasarkan infomasi terbaru Gembira Loka buka setiap hari mulai pukul 07.30 - 17.30 WIB. Harga tiket masuk untuk hari biasa adalah Rp. 12,000.00 dan untuk hari libur adalah Rp. 15,000. Terhitung mulai 19 juni hingga 10 Juli,memasuki masa liburan.

Sekian, Salam Wisata !!

Pustaka : gembiralokazoo

Wisata Reptil Gembira Loka Zoo

Tempat wisata yang tak kalah menarik adalah kebun binatang, untuk wilayah Yogyakarta salah satu atau mungkin satu satunya wisata kebun binatang yang direkomendasikan adalah Gembira Loka. Selain memiliki koleksi-koleksi binatang yang cukup banyak, Gembira Loka memiliki koleksi binatang-binatang reptil yang tak kalah menarik. Berikut beberapa daftar binatang reptil yang bisa anda temui di Gembira Loka :

Kaiman kerdil Cuvier


Kaiman kerdil Cuvier (Paleosuchus palpebrosus sp.) adalah spesies buaya terkecil yang berasal dari Amerika Selatan. Walaupun secara fisik tidak seperti buaya pada umumnya, kaiman kerdil Cuvier tidak bisa dijadikan binatang peliharaan, karena reptil ini terkenal tak bisa dijinakkan

Python Pohon Hijau

Foto diatas adalah foto seekor Python Pohon Hijau (Morelia viridis sp.) yang masih remaja, sehingga warna kulitnya kuning terang bercorak merah atau oranye.

Viper Gabon



Ular ini sangat mengagumkan (setidaknya bagi saya), karena sebagai predator penyergap, corak warna di tubuhnya memberikan kamuflase yang sangat sempurna.
Nama spesies untuk ular Viper Gabon adalah Bitis gabonica. Seperti keluarga Viper yang lain, Viper Gabon adalah ular berbisa. Diantara genus Bitis, Viper Gabon adalah yang terbesar. Selain itu diantara seluruh keluarga Viper, Viper Gabon adalah Viper terberat di dunia. Taringnya juga merupakan yang terpanjang, dan kapasitas bisa yang diproduksi terbanyak diantara ular berbisa manapun di dunia. Rekor panjang tubuh Viper Gabon adalah 205 cm, ditemukan di Sierra Leone.

Raja Kobra



Viper Wagleri Kalimantan

Perbedaan viper wagleri Kalimantan dengan viper Wagleri adalah tidak adanya warna hitam pada tubuhnya.

Dan masih banyak lagi satwa satwa yang bisa anda temui di kebun binatang ini. Jadi bagi anda yang berdomisili atau hanya ingin main atau bahkan hanya anak kost di Yogyakarta dan ingin mengisi akhir pekan anda tak ada salahnya mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka. Selain wisata yang cukup menarik, juga bisa menambah wawasan mengenai satwa yang kita punya.

Berdasarkan infomasi terbaru Gembira Loka buka setiap hari mulai pukul 07.30 - 17.30 WIB. Harga tiket masuk untuk hari biasa adalah Rp. 12,000.00 dan untuk hari libur adalah Rp. 15,000. Terhitung mulai 19 juni hingga 10 Juli,memasuki masa liburan.

Sekian, Salam Wisata !!

Pustaka : gembiralokazoo

Monday 16 May 2011



Pantai Kwaru berada di kelurahan Poncosari, kecamatan Srandakan Bantul Yogyakarta, sekitar 4-5 kilometer sebelah timur Pantai Pandansimo dan sekitar 6-7 kilometer sebelah barat Pantai Pandansari. Pantainya ini memiliki ciri khas pantai-pantai di selatan Pulau Jawa yakni berpasir hitam dan berombak besar. Tempat ini cukup mudah dikunjungi, jalannya lumayan mulus dengan hamparan persawahan hijau yang luas di sekitarnya.

Pantai ini ditumbuhi banyak sekali pohon cemara yang lebar dan berderet rapi di sepanjang pantai, sehingga pantai ini menjadi lebih menarik. Selain berwisata alam disini juga sebagai tempat berwisata kuliner, menu yang disajikan adalah aneka masakan seafood dengan macam2 pilihan ikan segar yang ditangkap oleh para nelayan setempat.














pustaka :
- pemburufotoalam.blogspot

Pantai Kwaru Yogyakarta



Pantai Kwaru berada di kelurahan Poncosari, kecamatan Srandakan Bantul Yogyakarta, sekitar 4-5 kilometer sebelah timur Pantai Pandansimo dan sekitar 6-7 kilometer sebelah barat Pantai Pandansari. Pantainya ini memiliki ciri khas pantai-pantai di selatan Pulau Jawa yakni berpasir hitam dan berombak besar. Tempat ini cukup mudah dikunjungi, jalannya lumayan mulus dengan hamparan persawahan hijau yang luas di sekitarnya.

Pantai ini ditumbuhi banyak sekali pohon cemara yang lebar dan berderet rapi di sepanjang pantai, sehingga pantai ini menjadi lebih menarik. Selain berwisata alam disini juga sebagai tempat berwisata kuliner, menu yang disajikan adalah aneka masakan seafood dengan macam2 pilihan ikan segar yang ditangkap oleh para nelayan setempat.














pustaka :
- pemburufotoalam.blogspot
Nama Air Terjun Benang Kelambu berdasarkan pada aliran air terjun yang tercipta. Berbeda dengan air terjun biasa yang airnya meluncur pada satu tempat sehingga tercipta suara gemuruh, Air Terjun Benang Kelambu lebih menyerupai tirai (kelambu). Air yang mengalir turun dari ketinggian tebing mengalir melalui tanaman merambat yang tumbuh di permukaan tebing kemudian jatuh ke tanah, menyerupai rintik air hujan yang mengalir jatuh dari atap rumah. Oleh karena itulah air terjun ini disebut sebagai Air Terjun Benang Kelambu. Bagi Anda yang suka bertualang di alam bebas dan menikmati keindahan alam, maka jangan sampai lewatkan kunjungan ke Air Terjun Benang Kelambu saat sedang berada di Kabupaten Lombok Tengah.

Foto 1 dari  1Air Terjun Benang Kelambu



Keistimewaan
Anda yang suka beraktivitas di tengah alam terbuka, berjalan kaki menembus hutan dan menikmati udara yang segar, Air Terjun Benang Kelambu merupakan obyek wisata yang layak untuk Anda kunjungi. Untuk mencapai lokasi air terjun, Anda akan melewati hamparan persawahan dengan latar belakang perbukitan serta Gunung Rinjani yang menjulang tinggi. Memasuki kawasan Desa Aik Berik hawa sejuk dan udara segar mulai terasa. Hal ini dikarenakan Desa Air Berik termasuk desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani.

Dari tempat parkir kendaraan, Anda harus berjalan kaki sekitar 1 km sebelum tiba di Air Terjun Benang Kelambu. Medan yang akan Anda lalui lumayan terjal dan menantang, melewati sungai kecil, jalan setapak, serta membelah hutan. Anda harus menyiapkan tenaga ekstra untuk mencapai air terjun ini. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi dengan pemandangan hutan yang hijau, kicauan burung, dan suara hewan-hewan lain yang saling bersahutan. Namun, usaha dan semua keletihan Anda akan terbayar lunas saat sampai di Air Terjun Benang Kelambu.

Tebing yang dindingnya dipenuhi oleh tanaman merambat menyambut Anda. Air mengalir dari ketinggian serupa kelambu putih tipis di balik dinding hijau serta menciptakan suara gemuruh. Air terjun ini bertingkat-tingkat dan menyebar. Selain ada air terjun utama berukuran besar, ada beberapa air terjun kecil yang tersebar di berbagai titik. Sedangkan tempat yang bisa digunakan untuk mandi ada 4, yakni di sebelah kiri, kanan, tengah, dan atas.

Aliran air terjun di Benang Kelambu tidak begitu deras, sehingga nyaman digunakan untuk mandi dan tidak menyakiti kulit. Selain itu, air yang mengalir melaui sela-sela dedaunan ini juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga membuat siapapun yang mandi di bawahnya terlihat lebih muda. Menurut kepercayaan masyarakat setempat hal ini dikarenakan Air Terjun Benang Kelambu bersumber langsung dari Danau Segara Anak di Gunung Rinjani.

Lokasi

Air Terjun Benang Kelambu terletak berdekatan dengan Air Terjun Benak Stokel, tepatnya di Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa tenggara Barat, Indonesia.

Cara Pergi kesana ?

Jarak antara Air Terjun Benang Kelambu dengan Kota Mataram sekitar 30 km dan dapat ditempuh selama 45 menit menggunakan kendaraan melalui Narmada, Desa Pancar Dao, dan Pasar Teratak. Akses menuju lokasi dapat dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Setelah tiba di tempat parkir, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah hutan hingga tiba di lokasi.

Harga Tiket, akomodasi dan Fasilitas Lainnya :

Wisatawan yang ingin menikmati keindahan Air Terjun Benang Kelambu akan ditarik retribusi sebesar Rp 3.000,00/orang.

Letaknya di dalam hutan menjadikan Air Terjun Benang Kelambu belum memiliki fasilitas yang lengkap. Meski begitu beberapa fasilitas standar sebuah obyek wisata seperti tempat parkir, kamar mandi umum, dan kios makanan sudah di tempat ini. Tak jauh dari Air Terjun Benang Kelambu juga terdapat Air Terjun Benang Stokel yang dapat Anda kunjungi.

Sumber tulisan:wisatamelayu

Air Terjun Benang Kelambu

Nama Air Terjun Benang Kelambu berdasarkan pada aliran air terjun yang tercipta. Berbeda dengan air terjun biasa yang airnya meluncur pada satu tempat sehingga tercipta suara gemuruh, Air Terjun Benang Kelambu lebih menyerupai tirai (kelambu). Air yang mengalir turun dari ketinggian tebing mengalir melalui tanaman merambat yang tumbuh di permukaan tebing kemudian jatuh ke tanah, menyerupai rintik air hujan yang mengalir jatuh dari atap rumah. Oleh karena itulah air terjun ini disebut sebagai Air Terjun Benang Kelambu. Bagi Anda yang suka bertualang di alam bebas dan menikmati keindahan alam, maka jangan sampai lewatkan kunjungan ke Air Terjun Benang Kelambu saat sedang berada di Kabupaten Lombok Tengah.

Foto 1 dari  1Air Terjun Benang Kelambu



Keistimewaan
Anda yang suka beraktivitas di tengah alam terbuka, berjalan kaki menembus hutan dan menikmati udara yang segar, Air Terjun Benang Kelambu merupakan obyek wisata yang layak untuk Anda kunjungi. Untuk mencapai lokasi air terjun, Anda akan melewati hamparan persawahan dengan latar belakang perbukitan serta Gunung Rinjani yang menjulang tinggi. Memasuki kawasan Desa Aik Berik hawa sejuk dan udara segar mulai terasa. Hal ini dikarenakan Desa Air Berik termasuk desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani.

Dari tempat parkir kendaraan, Anda harus berjalan kaki sekitar 1 km sebelum tiba di Air Terjun Benang Kelambu. Medan yang akan Anda lalui lumayan terjal dan menantang, melewati sungai kecil, jalan setapak, serta membelah hutan. Anda harus menyiapkan tenaga ekstra untuk mencapai air terjun ini. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi dengan pemandangan hutan yang hijau, kicauan burung, dan suara hewan-hewan lain yang saling bersahutan. Namun, usaha dan semua keletihan Anda akan terbayar lunas saat sampai di Air Terjun Benang Kelambu.

Tebing yang dindingnya dipenuhi oleh tanaman merambat menyambut Anda. Air mengalir dari ketinggian serupa kelambu putih tipis di balik dinding hijau serta menciptakan suara gemuruh. Air terjun ini bertingkat-tingkat dan menyebar. Selain ada air terjun utama berukuran besar, ada beberapa air terjun kecil yang tersebar di berbagai titik. Sedangkan tempat yang bisa digunakan untuk mandi ada 4, yakni di sebelah kiri, kanan, tengah, dan atas.

Aliran air terjun di Benang Kelambu tidak begitu deras, sehingga nyaman digunakan untuk mandi dan tidak menyakiti kulit. Selain itu, air yang mengalir melaui sela-sela dedaunan ini juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan juga membuat siapapun yang mandi di bawahnya terlihat lebih muda. Menurut kepercayaan masyarakat setempat hal ini dikarenakan Air Terjun Benang Kelambu bersumber langsung dari Danau Segara Anak di Gunung Rinjani.

Lokasi

Air Terjun Benang Kelambu terletak berdekatan dengan Air Terjun Benak Stokel, tepatnya di Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa tenggara Barat, Indonesia.

Cara Pergi kesana ?

Jarak antara Air Terjun Benang Kelambu dengan Kota Mataram sekitar 30 km dan dapat ditempuh selama 45 menit menggunakan kendaraan melalui Narmada, Desa Pancar Dao, dan Pasar Teratak. Akses menuju lokasi dapat dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Setelah tiba di tempat parkir, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah hutan hingga tiba di lokasi.

Harga Tiket, akomodasi dan Fasilitas Lainnya :

Wisatawan yang ingin menikmati keindahan Air Terjun Benang Kelambu akan ditarik retribusi sebesar Rp 3.000,00/orang.

Letaknya di dalam hutan menjadikan Air Terjun Benang Kelambu belum memiliki fasilitas yang lengkap. Meski begitu beberapa fasilitas standar sebuah obyek wisata seperti tempat parkir, kamar mandi umum, dan kios makanan sudah di tempat ini. Tak jauh dari Air Terjun Benang Kelambu juga terdapat Air Terjun Benang Stokel yang dapat Anda kunjungi.

Sumber tulisan:wisatamelayu